As with most software that comes out of Redmond - some people swear by it, and some absolutely detest it, however many faults it has Windows live writer is one of the more advanced editors for blogging on the desktop. It is also pretty extensible - with plugin support. In fact there has even been dedicated websites, catering for plugins. The installation process is relatively quick - but Microsoft do their best to bundle in other bits and pieces along with the download, so be smart and uncheck the other bits and pieces you dont need.
At time of writing, Live Writer supports a shed load of blogging platforms - including Windows Live, Sharepoint, Community Server, the Movable Type API, the Metaweblog API, Wordpress, Blogger, LiveJournal and TypePad. Being a Wordpress head, this was really the only option that I was interested in - however its good to see that they have thought about extensibility - provided through the option for the Metaweblog API.
Publishing material is a breeze, on setting up my Wordpress blog, Live Writer automagically detected that I was using Wordpress (probably via the meta generator tag) - and setup the system accordingly. Online drafts that you have within your blog, are unfortunately not available, but I guess that is to be expected. You can however choose to save a draft locally, or to your blog all from your desktop. All in all, a very well rounded piece of software that generates decent HTML, and supports a wide range of platforms.
URL: http://download.live.com/writer
Platform: Windows.
Read More → Windows Live Writer
Showing posts with label Tips Windows. Show all posts
Showing posts with label Tips Windows. Show all posts
Wednesday, October 29, 2008
Tips Memperkecil Ukuran File EXE

Di sistem operasi Windows, sering kita jumpai file yang berekstensi EXE berukuran besar, bisa berukuran lebih dari 5 MB. Kalau Anda ingin mengirimkannya ke teman Anda lewat e-mail, waktu yang dibutuhkan lama untuk upload bisa lama. Kawan Anda pun butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengunduhnya.
Ada sebuah aplikasi yang bisa mengompres ukuran file EXE menjadi lebih kecil, tapi bukan aplikasi seperti WinRar atau WinZip. Namanya UPX atau Ultimate Packer for eXecutables. Anda bisa mengunduhnya di http://upx.sourceforge.net/download/upx203w.zip. Ukuran paket programnya boleh dibilang kecil—hanya 284KB. Jadi, hanya dibutuhkan sedikit waktu untuk mengunduhnya.
Selain singkatan dari Ultimate Packer for eXecutables, UPX juga disingkat dari Universal Portable eXtendable. Kata “universal” di situ menandakan bahwa aplikasi ini bersifat umum, bisa digunakan pada 20 format file EXE. Kata “portable” berarti aplikasi ini bisa digunakan tanpa harus diinstal karena ditulis dengan bahasa Portable Endian-Neutral C++. Kata “extendable” berarti mendukung file dengan format EXE dan kompresi algoritma baru.
Kalau Anda sudah mengunduh paket program, ekstrak file tersebut ke sebuah folder. Siapkan file EXE yang ingin dikompres dengan menyalinnya ke folder yang sama dengan aplikasi UPX. Karena aplikasi ini berjalan lewat DOS, jadi Anda harus membuka Command Prompt atau MS-DOS terlebih dahulu.
Caranya klik [Start] > [Run], lalu ketik cmd dan tekan [Enter]. Pada jendela Command Prompt, masuklah ke folder di mana file UPX diekstrak, misalnya folder-nya berada di drive D, ketik d: dan tekan [Enter] kemudian ketik cd diikuti dengan nama folder dan tekan [Enter] lagi. Misalnya cd UPX.
Setelah itu, ketik upx diikuti dengan nama file dan tekan [Enter]. Contoh: upx setup.exe. Tunggu hingga prosesnya selesai. Ketika UPX dicoba mengompres file exe berukuran 8339456KB, hasilnya memuaskan. Hasil kompresi berukuran 3104768 KB—hanya 37,23% dari ukuran file asli.
Kalau Anda ingin mengompres file yang berjumlah lebih dari satu, Anda bisa langsung mengompres semuanya. Caranya ketik upx *.exe atau upx *.dll dan tekan [Enter] untuk memprosesnya. Tapi jangan lupa, letakkan seluruh file yang hendak dikompres di 1 folder, yakni folder UPX.
Tapi, jika file tersebut telah dikompres, akan ada dampak negatif yang dihasilkan, performa file tersebut menjadi berkurang atau menjadi lambat. Untuk menanggulangi masalah tersebut, anda bisa mengestraknya kembali, ketik perintah upx -d diikuti dengan nama file dan tekan [Enter]. Contoh: upx –d setup.exe. Dalam sekejap, file tersebut telah menjadi seperti semula.
Untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan seperti rusaknya file exe, Anda sebaiknya membuat file backup, caranya ketik upx –k diikuti dengan nama file, kemudian tekan [Enter]. File Anda akan disalin di folder upx dengan ekstensi EX~. Jika Anda ingin menggunakannya lagi, ganti saja ekstensinya menjadi EXE dengan cara rename.sumber: PCplus
Read More → Tips Memperkecil Ukuran File EXE
Ada sebuah aplikasi yang bisa mengompres ukuran file EXE menjadi lebih kecil, tapi bukan aplikasi seperti WinRar atau WinZip. Namanya UPX atau Ultimate Packer for eXecutables. Anda bisa mengunduhnya di http://upx.sourceforge.net/download/upx203w.zip. Ukuran paket programnya boleh dibilang kecil—hanya 284KB. Jadi, hanya dibutuhkan sedikit waktu untuk mengunduhnya.
Selain singkatan dari Ultimate Packer for eXecutables, UPX juga disingkat dari Universal Portable eXtendable. Kata “universal” di situ menandakan bahwa aplikasi ini bersifat umum, bisa digunakan pada 20 format file EXE. Kata “portable” berarti aplikasi ini bisa digunakan tanpa harus diinstal karena ditulis dengan bahasa Portable Endian-Neutral C++. Kata “extendable” berarti mendukung file dengan format EXE dan kompresi algoritma baru.
Kalau Anda sudah mengunduh paket program, ekstrak file tersebut ke sebuah folder. Siapkan file EXE yang ingin dikompres dengan menyalinnya ke folder yang sama dengan aplikasi UPX. Karena aplikasi ini berjalan lewat DOS, jadi Anda harus membuka Command Prompt atau MS-DOS terlebih dahulu.
Caranya klik [Start] > [Run], lalu ketik cmd dan tekan [Enter]. Pada jendela Command Prompt, masuklah ke folder di mana file UPX diekstrak, misalnya folder-nya berada di drive D, ketik d: dan tekan [Enter] kemudian ketik cd diikuti dengan nama folder dan tekan [Enter] lagi. Misalnya cd UPX.
Setelah itu, ketik upx diikuti dengan nama file dan tekan [Enter]. Contoh: upx setup.exe. Tunggu hingga prosesnya selesai. Ketika UPX dicoba mengompres file exe berukuran 8339456KB, hasilnya memuaskan. Hasil kompresi berukuran 3104768 KB—hanya 37,23% dari ukuran file asli.
Kalau Anda ingin mengompres file yang berjumlah lebih dari satu, Anda bisa langsung mengompres semuanya. Caranya ketik upx *.exe atau upx *.dll dan tekan [Enter] untuk memprosesnya. Tapi jangan lupa, letakkan seluruh file yang hendak dikompres di 1 folder, yakni folder UPX.
Tapi, jika file tersebut telah dikompres, akan ada dampak negatif yang dihasilkan, performa file tersebut menjadi berkurang atau menjadi lambat. Untuk menanggulangi masalah tersebut, anda bisa mengestraknya kembali, ketik perintah upx -d diikuti dengan nama file dan tekan [Enter]. Contoh: upx –d setup.exe. Dalam sekejap, file tersebut telah menjadi seperti semula.
Untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan seperti rusaknya file exe, Anda sebaiknya membuat file backup, caranya ketik upx –k diikuti dengan nama file, kemudian tekan [Enter]. File Anda akan disalin di folder upx dengan ekstensi EX~. Jika Anda ingin menggunakannya lagi, ganti saja ekstensinya menjadi EXE dengan cara rename.sumber: PCplus
Monday, October 27, 2008
Tips Mendeteksi Virus PC dari Flash Disk

Ada tidaknya virus pada PC bisa dideteksi dengan aplikasi virus portabel yang ada di flash disk (UFD). Berguna untuk mengamankan UFD dari virus dan membasmi virus.
Komputer bisa terinfeksi virus lewat USB flash disk (UFD). Tapi, dari mana virus di UFD itu berasal. Dari komputer yang sudah terinfeksi, tentunya. Contohnya komputer-komputer di warnet-warnet. Jadi, cegah juga masuknya virus ke dalam UFD. Caranya adalah dengan memindai komputer yang hendak dicoloki UFD.
Kita bisa menjalankan antivirus yang portable—antivirus yang disimpan di UFD, tak perlu diinstal di komputer untuk bisa berjalan. Dengan antivirus itu, komputer akan dipindai. Hmm... memang, tidak butuh waktu yang sedikit, apalgi kalau komputer memiliki file yang sangat banyak. Tetapi, memang seperti itulah kenyataan dalam dunia TI—kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan.
Yang kita butuhkan adalah antivirus portable, seperti AntivirX, ClamWin yang bisa diunduh dari www.clamwin.com. Kita juga perlu membuat sebuah file yang jalan otomatis ketika UFD dicolok. File itu akan menjalankan antivirus yang ada di UFD. Ini mirip dengan file jalan otomatis yang sering terdapat pada CD instalasi program.
Buka Notepad dan ketikkan baris-baris perintah berikut ini.
[autorun]
Open=antivirus.exe
Action=Open Anti Virus Portable!
Icon=icon.ico
Label=Your_Name
Kalau sudah, simpan dengan nama autorun.inf. Agar tidak jadi file TXT, ubah Save as Type menjadi [All Files].
Berikut ini adalah penjelasan ringkas mengenai perintah-perintah dalam file autorun.inf tadi.
Perintah “Open” adalah perintah untuk membuka antivirus tersebut. Perintah Open diikuti dengan file yang menjalankan antivirus. Jadi, ganti “antivirus.exe” di perintah itu dengan nama file antivirus yang digunakan. Misalnya, nama file antivirusnya “antivirx.exe” maka perintah tersebut menjadi “Open=clamwin.exe”. Nah, kalau file itu berada di dalam folder lain—misalnya folder AntivirX 1.0, perintah itu berubah menjadi “Open=AntivirX 1.0-clamwin.exe”.
Perintah “Action”berguna untuk menampilkan kalimat pada kotak dialog ketika antivirus akan dijalankan. Kalimat yang mengikuti perintah ini boleh diganti dengan kata-kata lain.
Perintah “Icon” berfungsi untuk mengganti ikon standar UFD yang tampil pada Windows Explorer. Enggak ada fungsi khusus yang berkaitan dengan antivirus, ikon itu cuma mempercantik saja. Tentu saja file ikon harus ada juga di UFD. Nama file yang pada contoh “icon.ico” diganti sesuai dengan nama file ikon yang digunakan.
Terakhir, perintah “Label” berfungsi ntuk memberikan nama dari pada UFD. Sama seperti perintah “Icon”, perintah ini juga enggak ada hubungannya dengan usaha pencegahan masuknya virus.
Atribut file autorun.inf itu baiknya dibuat menjadi “Read-Only”--cuma bisa dibaca, tidak bisa diubah-ubah. Kalau tidak bisa diubah, berarti virus tidak akan bisa memodifikasi file tersebut. Caranya begini, klik kanan file itu, lalu klik [Properties]. Pada bagian Attributes, beri tanda centang pada [Read-Only].
Berikut ini adalah penggunaan UFD untuk mendeteksi virus yang ada pada komputer.
1.Masukkan UFD namun jangan membuka flash disk pada komputer. UFD belum dibuka, virus dalam komputer tidak akan masuk ke dalam flash disk atau sebaliknya.
2.Jalankan fungsi jalan otomatis dengan mengklik tombol [OK] pada kotak dialog yang muncul. Antivirus portabel yang ada pada UFD akan berjalan.
3.Scan virus pada komputer, khususnya pada C:-Windows-System32.
4. Kalau ada antivirus melaporkan adanya virus, jangan ragu, komputer itu memang bervirus.
Selanjutnya silakan bersihkan komputer itu. Kalau tidak, yah cabut saja buru-buru UFD yang dicolok.
Caption:
1.File autorun.inf yang akan menjalankan antivirus secara otomatis berisi baris-baris perintah seperti tampak pada gambar.
2.Ketika dijalankan, muncul sebuah pilihan dengan teks seperti yang dimasukkan pada baris perintah “Action”. Pilih itu dan klik [OK]. Read More → Tips Mendeteksi Virus PC dari Flash Disk
Sunday, October 19, 2008
Cara ganti wallpaper toolbar IE

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghiasi toolbar dengan gambar.
1. Siapkan gambar untuk dijadikan latar belakang Windows Explorer. Lebar gambarnya sekitar 80 pixel, sedangkan panjangnya terserah Anda.
2. Ingat-ingat lokasi penyimpanan gambar tersebut dan pastikan gambar tersebut disimpan dengan format bitmap (BMP).
3. Buat sebuah file registry dengan menggunakan Notepad atau penyunting teks lainnya. Ketikkan skrip ini.
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER-Software-Microsoft-Internet Explorer-Toolbar]
"BackBitmap"="D:--Wallpaper--Gambar BLEACH--title.bmp"
Baris pertama menandakan bawah Registry Editor yang digunakan adalah Registry Editor versi 5 yang digunakan di Windows 2000, XP, atau NT. Kalau Anda memakai Windows 98 atau ME, ketikkan “REGEDIT4”. Baris berikutnya adalah letak file latar belakang yang hendak menghiasi toobar. Jika Anda tidak tahu letak filenya, klik kanan pada file latar belakang, klik [Properties], lalu salin tulisan yang ada pada bagian sebelah kanan Location. Jangan lupa, pada registry, direktori menggunakan “--”, bukan “-” seperti di Properties.
4. Selanjutnya simpan file tersebut dengan ekstensi REG. Caranya klik [File] > [Save As]. Di bagian “Save as type:” pilih [All Files], dan ketikkan nama file dengan ekstensi REG.
Sunday, August 17, 2008
Enkripsi dengan BitLocker Windows Vista
Windows Vista punya fitur keamanan baru. Namanya BitLocker Drive Encryption yang dibuat untuk melindungi data dari orang yang tidak boleh membuka data itu. Tampak dari namanya, BitLocker Drive Encryption mengamankan data dengan enkripsi.
Fitur BitLocker Drive Encryption bisa lebih dioptimalkan jika PC Anda memiliki chip Trusted Platform Module. Trusted Platform Module ini berfungsi untuk membuat kunci kriptografi, mengenkripsinya, dan mendekripsinya. Selain itu, Anda harus mempersiapkan sebuah partisi khusus dengan kapasitas 450MB untuk menggunakan BitLocker.
Setiap kali PC dinyalakan, sebelum masuk Windows, Windows Vista melakukan validasi terhadap file boot, file sistem operasi, dan drive yang dienkripsi dengan BitLocker Drive Encryption. Kalau salah satu file telah dimodifikasi, PC masuk ke dalam modus perbaikan, tentu saja ketika hendak masuk ke situ, pengguna diminta password alias kunci.
Cara menggunakan BitLocker ini sangat mudah. Anda cukup lakukan langkah-langkah berikut.
1. Klik [Start] > [Control Panel] untuk membuka panel kontrol Windows.
2. Setelah Control Panel terbuka, klik [Security].
3. Klik [BitLocker Drive Encryption] dari daftar menu yang terbuka.
4. Kalau komputer Anda telah diatur dengan benar, Anda bisa melihat link [Turn it on] di sebelah kandar sistem operasi Anda. Kliklah link tersebut.
5. Pilih jenis perangkat yang akan Anda gunakan untuk melindungi komputer dan ikuti langkah-langkahnya di layar.
6. Setelah semua tahapan sudah Anda ikuti, secara otomatis hard disk komputer Anda akan terenkripsi.
Anda tidak perlu khawatir meskipun PC Anda tidak dilengkapi chip TPM. Anda tetap dapat menggunakan BitLocker Drive Encryption dengan flash disk. Sayangnya opsi untuk ini disembunyikan oleh Microsoft. Lakukan langkah berikut untuk mengaktifkannya.
1. Klik tombol [Start], kemudian ketik “gpedit.msc”, lalu tekan [Enter] untuk menjalankan Group Policy Editor.
2. Setelah Group Policy Editor terbuka, masuklah ke Computer Configuration, Administrative Templates, Windows Components, dan BitLocker Drive Encryption.
3. Klik kanan pada [Control Panel Setup: Enable advanced startup options], lalu klik [Properties].
4. Klik [Enabled] lalu klik [OK].
5. Sekarang Anda sudah bisa menggunakan BitLocker Drive Encryption flash disk.
Camkan jika menggunakannya , Anda perlu mencolok flash disk setiap kali menyalakan komputer. Kalau flash disk tidak dicolok, PC tidak dapat booting.
Sumber: PCplus
Read More → Enkripsi dengan BitLocker Windows Vista
Fitur BitLocker Drive Encryption bisa lebih dioptimalkan jika PC Anda memiliki chip Trusted Platform Module. Trusted Platform Module ini berfungsi untuk membuat kunci kriptografi, mengenkripsinya, dan mendekripsinya. Selain itu, Anda harus mempersiapkan sebuah partisi khusus dengan kapasitas 450MB untuk menggunakan BitLocker.
Setiap kali PC dinyalakan, sebelum masuk Windows, Windows Vista melakukan validasi terhadap file boot, file sistem operasi, dan drive yang dienkripsi dengan BitLocker Drive Encryption. Kalau salah satu file telah dimodifikasi, PC masuk ke dalam modus perbaikan, tentu saja ketika hendak masuk ke situ, pengguna diminta password alias kunci.
Cara menggunakan BitLocker ini sangat mudah. Anda cukup lakukan langkah-langkah berikut.
1. Klik [Start] > [Control Panel] untuk membuka panel kontrol Windows.
2. Setelah Control Panel terbuka, klik [Security].
3. Klik [BitLocker Drive Encryption] dari daftar menu yang terbuka.
4. Kalau komputer Anda telah diatur dengan benar, Anda bisa melihat link [Turn it on] di sebelah kandar sistem operasi Anda. Kliklah link tersebut.
5. Pilih jenis perangkat yang akan Anda gunakan untuk melindungi komputer dan ikuti langkah-langkahnya di layar.
6. Setelah semua tahapan sudah Anda ikuti, secara otomatis hard disk komputer Anda akan terenkripsi.
Anda tidak perlu khawatir meskipun PC Anda tidak dilengkapi chip TPM. Anda tetap dapat menggunakan BitLocker Drive Encryption dengan flash disk. Sayangnya opsi untuk ini disembunyikan oleh Microsoft. Lakukan langkah berikut untuk mengaktifkannya.
1. Klik tombol [Start], kemudian ketik “gpedit.msc”, lalu tekan [Enter] untuk menjalankan Group Policy Editor.
2. Setelah Group Policy Editor terbuka, masuklah ke Computer Configuration, Administrative Templates, Windows Components, dan BitLocker Drive Encryption.
3. Klik kanan pada [Control Panel Setup: Enable advanced startup options], lalu klik [Properties].
4. Klik [Enabled] lalu klik [OK].
5. Sekarang Anda sudah bisa menggunakan BitLocker Drive Encryption flash disk.
Camkan jika menggunakannya , Anda perlu mencolok flash disk setiap kali menyalakan komputer. Kalau flash disk tidak dicolok, PC tidak dapat booting.
Sumber: PCplus
Read More → Enkripsi dengan BitLocker Windows Vista
Enkripsi dengan BitLocker Windows Vista
Windows Vista punya fitur keamanan baru. Namanya BitLocker Drive Encryption yang dibuat untuk melindungi data dari orang yang tidak boleh membuka data itu. Tampak dari namanya, BitLocker Drive Encryption mengamankan data dengan enkripsi.
Fitur BitLocker Drive Encryption bisa lebih dioptimalkan jika PC Anda memiliki chip Trusted Platform Module. Trusted Platform Module ini berfungsi untuk membuat kunci kriptografi, mengenkripsinya, dan mendekripsinya. Selain itu, Anda harus mempersiapkan sebuah partisi khusus dengan kapasitas 450MB untuk menggunakan BitLocker.
Setiap kali PC dinyalakan, sebelum masuk Windows, Windows Vista melakukan validasi terhadap file boot, file sistem operasi, dan drive yang dienkripsi dengan BitLocker Drive Encryption. Kalau salah satu file telah dimodifikasi, PC masuk ke dalam modus perbaikan, tentu saja ketika hendak masuk ke situ, pengguna diminta password alias kunci.
Cara menggunakan BitLocker ini sangat mudah. Anda cukup lakukan langkah-langkah berikut.
1. Klik [Start] > [Control Panel] untuk membuka panel kontrol Windows.
2. Setelah Control Panel terbuka, klik [Security].
3. Klik [BitLocker Drive Encryption] dari daftar menu yang terbuka.
4. Kalau komputer Anda telah diatur dengan benar, Anda bisa melihat link [Turn it on] di sebelah kandar sistem operasi Anda. Kliklah link tersebut.
5. Pilih jenis perangkat yang akan Anda gunakan untuk melindungi komputer dan ikuti langkah-langkahnya di layar.
6. Setelah semua tahapan sudah Anda ikuti, secara otomatis hard disk komputer Anda akan terenkripsi.
Anda tidak perlu khawatir meskipun PC Anda tidak dilengkapi chip TPM. Anda tetap dapat menggunakan BitLocker Drive Encryption dengan flash disk. Sayangnya opsi untuk ini disembunyikan oleh Microsoft. Lakukan langkah berikut untuk mengaktifkannya.
1. Klik tombol [Start], kemudian ketik “gpedit.msc”, lalu tekan [Enter] untuk menjalankan Group Policy Editor.
2. Setelah Group Policy Editor terbuka, masuklah ke Computer Configuration, Administrative Templates, Windows Components, dan BitLocker Drive Encryption.
3. Klik kanan pada [Control Panel Setup: Enable advanced startup options], lalu klik [Properties].
4. Klik [Enabled] lalu klik [OK].
5. Sekarang Anda sudah bisa menggunakan BitLocker Drive Encryption flash disk.
Camkan jika menggunakannya , Anda perlu mencolok flash disk setiap kali menyalakan komputer. Kalau flash disk tidak dicolok, PC tidak dapat booting.
Sumber: PCplus
Read More → Enkripsi dengan BitLocker Windows Vista
Fitur BitLocker Drive Encryption bisa lebih dioptimalkan jika PC Anda memiliki chip Trusted Platform Module. Trusted Platform Module ini berfungsi untuk membuat kunci kriptografi, mengenkripsinya, dan mendekripsinya. Selain itu, Anda harus mempersiapkan sebuah partisi khusus dengan kapasitas 450MB untuk menggunakan BitLocker.
Setiap kali PC dinyalakan, sebelum masuk Windows, Windows Vista melakukan validasi terhadap file boot, file sistem operasi, dan drive yang dienkripsi dengan BitLocker Drive Encryption. Kalau salah satu file telah dimodifikasi, PC masuk ke dalam modus perbaikan, tentu saja ketika hendak masuk ke situ, pengguna diminta password alias kunci.
Cara menggunakan BitLocker ini sangat mudah. Anda cukup lakukan langkah-langkah berikut.
1. Klik [Start] > [Control Panel] untuk membuka panel kontrol Windows.
2. Setelah Control Panel terbuka, klik [Security].
3. Klik [BitLocker Drive Encryption] dari daftar menu yang terbuka.
4. Kalau komputer Anda telah diatur dengan benar, Anda bisa melihat link [Turn it on] di sebelah kandar sistem operasi Anda. Kliklah link tersebut.
5. Pilih jenis perangkat yang akan Anda gunakan untuk melindungi komputer dan ikuti langkah-langkahnya di layar.
6. Setelah semua tahapan sudah Anda ikuti, secara otomatis hard disk komputer Anda akan terenkripsi.
Anda tidak perlu khawatir meskipun PC Anda tidak dilengkapi chip TPM. Anda tetap dapat menggunakan BitLocker Drive Encryption dengan flash disk. Sayangnya opsi untuk ini disembunyikan oleh Microsoft. Lakukan langkah berikut untuk mengaktifkannya.
1. Klik tombol [Start], kemudian ketik “gpedit.msc”, lalu tekan [Enter] untuk menjalankan Group Policy Editor.
2. Setelah Group Policy Editor terbuka, masuklah ke Computer Configuration, Administrative Templates, Windows Components, dan BitLocker Drive Encryption.
3. Klik kanan pada [Control Panel Setup: Enable advanced startup options], lalu klik [Properties].
4. Klik [Enabled] lalu klik [OK].
5. Sekarang Anda sudah bisa menggunakan BitLocker Drive Encryption flash disk.
Camkan jika menggunakannya , Anda perlu mencolok flash disk setiap kali menyalakan komputer. Kalau flash disk tidak dicolok, PC tidak dapat booting.
Sumber: PCplus
Read More → Enkripsi dengan BitLocker Windows Vista
Subscribe to:
Posts (Atom)